You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
pasar tanah abang jakarta pusat
.
photo doc - Beritajakarta.id

Tanah Abang Kembali Semrawut

Lemahnya pengawasan yang dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebabkan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali terlihat semrawut.

Tujuh petugas kita tugaskan patroli dan melakukan penindakan di lapangan

Penertiban pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar yang sebelumnya gencar dilakukan seolah sia-sia. Pasalnya, keberadaan parkir liar truk pengangkut barang dan PKL yang berjualan di trotoar di kawasan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu kembali marak. Kondisi ini membuat lalu lintas di kawasan tersebut kembali mengalami kemacetan parah.

Pantauan beritajakarta.com di lapangan, kemacetan arus lalu lintas di Pasar Tanah Abang terjadi mulai dari pintu keluar Blok A hingga Blok G, depan Stasiun Tanah Abang. Akibat kemacetan ini, waktu tempuh kendaraan dari stasiun menuju Pasar Blok G bisa mencapai 60 menit. Parahnya lagi, tidak ada satupun petugas Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Pusat yang terlihat mengatur arus lalu lintas dan angkutan umum di lokasi.

Tambah Bus, Dishub Anggarkan Rp 1,7 Triliun

Namun Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Syamsuddin mengklaim telah menerjunkan 28 dari 139 personelnya di kawasan Pasar Tanah Abang. Ke-28 petugasnya tersebut dibagi menjadi dua shift dengan jumlah masing-masing 14 personel per hari."Tujuh petugas kita tugaskan patroli dan melakukan penindakan di lapangan," katanya saat dihubungi, Selasa (06/5).

Syamsuddin menuding, kemacetan di kawasan Tanah Abang lantaran tidak adanya koordinasi antar pihak terkait seperti petugas Satpol PP dan kepolisian. Imbasnya, parkir liar dan PKL yang menduduki trotoar kembali bermunculan hingga membuat keruh kemacetan. "Kita sudah berupaya mengatur lalu lintas agar tidak terjadi stagnasi kendaraan di lokasi," ucapnya. 

Ia mengatakan, penyebab lain kemacetan di kawasan Tanah Abang lantaran banyak rumah yang dijadikan kantor ekspedisi. Sehingga banyak dari kendaraan pengangkut barang yang keluar masuk kawasan ini secara tak beraturan. "Kita akan berkoordinasi dengan Sudin P2B untuk mengecek apakah setiap bangunan ekspedisi sudah dilengkapi izin," ujarnya.

Selain itu, di Pasar Tanah Abang juga banyak lahan parkir liar yang dikelola sejumlah preman dan tidak bisa ditindak jajarannya sendiri. Sebab, premanisme sudah masuk unsur pidana yang merupakan wewenang dari pihak kepolisian. "Beberapa hari yang lalu ada preman yang diamankan pihak polsek setempat, namun kemarin sudah dibebaskan lagi," ungkapnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Jakarta Kirim 79 Atlet Junior ke Kejurnas Panahan 2025

    access_time26-06-2025 remove_red_eye1194 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. UPPKB2T DKI Perkuat Peran Sebagai Laboratorium Rujukan

    access_time26-06-2025 remove_red_eye669 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Penampilan UK Royal Marine Band Meriahkan HUT Jakarta

    access_time27-06-2025 remove_red_eye622 personDessy Suciati
  4. Libur Panjang, Penumpang di Terminal Pulo Gebang Melonjak

    access_time27-06-2025 remove_red_eye620 personNurito
  5. Rekrutmen Petugas PPSU Gratis dan Diawasi Ketat

    access_time25-06-2025 remove_red_eye616 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik